Family Name

Cukup sering saya “bermasalah” dengan "family name" di sini, utamanya setiap kali butuh registrasi yang melibatkan anak dan saya. Umumnya mereka heran karena nama anak saya berbeda sama sekali dengan nama saya. Pernah suatu kali waktu membawa anak periksa ke dokter, dengan muka serius si resepsionis memanggil dan sambil mendekatkan wajah, dia berbisik (tidak mau orang lain dengar), “Kamu betul betul yakin dia anak Anda?”. Itu karena dia mendapati di kertas asuransi yang saya tunjukkan sebelumnya, nama sang anak berbeda sama sekali dengan nama saya. Saya hanya tersenyum dan menjelaskan bahwa sebagian besar dari orang Indonesia tidak “memelihara” family name..bla..bla..bla. Melihat raut wajahnya yang masih kurang percaya, saya berkata, “Jika belum yakin, silahkan anda tanyakan kepada istri saya, bahwa memang sayalah bapaknya!”.

Kalau dipikir-pikir, sebagian kita orang Indonesia memang suka asal-asalan dalam memberikan nama kepada anak. Asal-asalan dalam artian tidak ada aturan baku. Ada nama yang mengandung doa atau keinginan orang tua buat si anak tapi banyak juga yang memberi nama untuk sekedar “gaya2an”.
Tidak heran, buku yang berisi nama2 bayi menjadi buku wajib buat orang tua yang sedang menunggu kehadiran bayinya. Nama2 modern pun semakin jamak digunakan menggeser nama nama “kuno”. Karena apa? Karena tidak ada aturan baku. Cobalah anda simak kalau ke dokter anak misalnya. Setiap kali nama sang anak disebut bila dapat giliran untuk diperiksa, tidak ada lagi nama macam Bambang Sutrisno, Baharuddin Abdullah ataupun Siti Jamilah yang disebut…:-)

Ada yang bapaknya bernama Hasan Basri, anaknya malah bernama Andhika Putri Permata.
Permata nya dari mana, Hasan atau Basrinya ke mana…:-)
Saya ingat tetangga dekat rumah waktu saya kecil memberi anaknya nama Ronald Reagan!! Mungkin sang orang tua mengharapkan si anak kelak bisa sukses jadi artis trus berlanjut jadi presiden. Tapi saya bisa membayangkan pertanyaan2 apa yang bakal dia dapati seandainya si Ronald itu berkunjung ke LN, apalagi kalau anaknya si Ronald ini kemudian diberi nama Mikhail Gorbachev.


Ngomong2 soal nama keluarga, baru sekitar tahun 1000 SM orang orang di Eropa mulai memakai tradisi ini. Dimulai dari daerah bagian Selatan terus menyebar ke Utara. Pada masa sebelumnya, saat penduduk masih sedikit, di mana kebanyakan orang tidak pernah pergi jauh dari tempat kelahirannya, first name sudah dianggap mencukupi. Bahkan para raja raja jaman dahulu juga cuma punya single name (individual name) tanpa nama family di belakangnya.

Pada abad pertengahan, saat di mana keluarga bertambah besar jumlahnya, desa desa juga bertambah ramai, individual name menjadi tidak cukup untuk membedakan orang orang. Seorang John mungkin dipanggil John anaknya si William sementara John yang lain dipanggil John anaknya si Robert. Saat itulah family name mulai dirasa penting untuk membedakan satu sama lain. Lalu, bagaimana asal muasal family name?


Sebagian besar dari family name diambil dari:
Patronimic Name; berasal dari nama sang ayah. Di gunakan di banyak negara mulai dari Barat sampai Timur, misalnya di Inggris adaJohnson (son of John), di Swedia ada Johansson, di Denmark, Jensen. Pattern yang sama digunakan pula di negara2 Balkan seperti Petrescu (son of Peter), Ivanov (son of Ivan), Ivanova (daughter of Ivan).
Lalu ada juga O’Brien (son of Brien), MacDonald atau McDonald (son of Donald).


Local or Geographic Name; berasal dari lokasi atau tempat tinggal seseorang. Contohnya, Schwarznegger (orang2 dari daerah Schwarznegg), Kissinger (dari Kissing), Churchill (orang yang tinggal dekat gereja di atas bukit).

Profesi sang ayah; seperti Schumacher (pembuat sepatu), Smith (tukang besi), Bauer (petani), Becker (pembuat roti).

Setidaknya, dengan family name, orang bisa lebih mudah melacak asal muasalnya ataupun silsilah keluarga. Beda dengan kita yang tidak memelihara tradisi ini, untuk melacak 3-4 generasi ke atas saja sudah kesulitan..:-(

So, mungkin sebaiknya kita mulai memikirkan satu family name untuk dipakai anak cucu kita. Selain agar mudah dilacak, biar orang lain juga percaya kalau sang anak betul darah daging kita....:-)


taken from many sources.

___________________________________________

2 Comments:

  • kakek saya namanya Hasan Basri lho :P

    iya juga. masalah nama ini emang bikin masalah terutama kalo kita ke luar negeri.

    tapi sekarang udah banyak kok anak yang make nama bapaknya :)

    By Blogger Rani!, At 2:05 PM  

  • upss..Sorry, bukan maksud menyinggung. Itu hanya sebuah kebetulan belaka..:-)

    Thanks sdh mau membaca tulisan saya.

    By Blogger Donnie, At 10:42 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home