Prügelei

Image kota Munich sebagai kota yang -relatif- aman dibanding kota kota besar lainnya di Jerman mulai dipertanyakan. Beberapa minggu terakhir ini setidaknya ada empat penyerangan yang dilakukan beberapa anak muda terhadap orang tua hanya karena alasan yang bisa dianggap sepele. Kejadian kejadian tersebut menjadi "bernilai" lebih karena semua yang menjadi korban adalah orang jerman sementara pelaku pelakunya adalah para pendatang. Bahkan ada diantara mereka yang baru beberapa bulan mendapat ijin tinggal di Jerman lewat bantuan suaka politik.

Yang paling parah -juga paling menarik perhatian media massa- adalah ketika seorang pensiunan berusia 76 tahun hampir mati dihajar oleh dua pemuda yang berasal dari Yunani dan Turki. Penyebabnya hampir tak masuk akal, pak tua menyuruh salah satu dari mereka mematikan api rokoknya ketika kebetulan mereka duduk di gerbong yang sama di sebuah subway. Tidak lama setelah keluar dari subway, si kakek dikejar oleh kedua pemuda tersebut dan dihajar sampai tergeletak. Untunglah -setidaknya- kamera pengawas di stasiun kereta berhasil merekam wajah kedua pelaku dan menjadi acuan polisi untuk menangkap mereka sehari kemudian.



Kejadian tersebut tentu saja memicu reaksi media massa dan orang lokal di sini. Hasil rekaman dari kamera pengawas berkali kali diulang di berbagai stasiun televisi. Koran lokal juga memuatnya sebagai headline. Dalam tayang ulang tersebut terlihat jelas bagaimana si kakek dipukul dari belakang kemudian berkali kali ditendang sampai tak sadarkan diri. Juga terdengar jelas salah satu dari pelaku yang berteriak, " scheiße Deutscher" yang kurang lebih berarti "f****in german"!!

Hampir semua surat pembaca yang dimuat di harian lokal mengusulkan hukuman penjara ataupun deportasi kembali ke negara asal mereka. Sebagai informasi, kedua pelaku masih berusia sekitar 20an tahun dan untuk mereka berlaku hukum untuk remaja di mana hukumannya hanya sebatas kerja sosial ataupun diikutkan therapy.

"Mereka memang masih muda tapi tindakan mereka sudah termasuk tindakan kriminal yang patut dihukum berat," begitu bunyi surat salah satu pembaca. Yang lebih keras menuliskan, "si S -salah satu nama depan pelaku -menerima tiap bulan tunjangan dari negara -dari pajak kita- pengangguran, hidup di Jerman, memaki dan memukul orang Jerman. Kenapa dia tidak tinggal di Turki tempat nenek moyangnya berasal?"

Sang ibu sambil meminta maaf kepada pelaku dan seluruh masyarakat Jerman memohon agar si anak tidak dideportasi. "Mau apa dia di sana (Turki)? Saya sejak gadis tinggal di Munich, hampir semua keluarga saya di sini. Anak2 saya juga lahir dan besar di sini. Dia seperti orang asing di sana."

Labels:

___________________________________________

2 Comments:

  • heran yee... gak tau diri banget, udah pendatang, berbuat seenak jidat, dan efeknya merugikan warga pendatang lainnya yg gak bermasalah, dasar dodol... dodol... Tp untungnya bukan dari endonesa yaa... :D

    By Blogger Rey, At 7:56 AM  

  • Mungkin ada faktor pemicu lainnya om, misalnya di sana memang ada kesenjangan yang berarti antara penduduk pendatang dan penduduk asli.

    By Blogger Unknown, At 2:04 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home