Lupa yang Mahal

Maksud judul di atas, karena lupa saya harus membayar mahal. Mahal dalam artian sebenarnya, merogoh kocek sedalam dalamnya...:-(
Kalo masih ingat kejadian ini, saya masih gak rela.

Kejadiannya kemarin siang, hari pertama ramadhan. Rencananya mau keluar ama anak istri. Karena buru2 ngejar bus depan rumah yang lewat cuman setiap 20 menit (akhirnya bus juga gak dapat), saya yang paling belakangan ke luar rumah jadi lupa bawa kunci. Pintu, meski tidak terkunci tapi tertutup rapat dan hanya bisa dibuka dari dalam. Saya masih gak ngeh sampai saat bus telah berlalu di depan kami, sang istri tercinta menanyakan, "Bawa kunci kan?“... “gak, kamu?“ jawab saya sambil bertanya kembali. Sebenarnya saya sudah mengetahui jawaban apa yang bakal keluar dari mulut istri, tapi saya masih saja berharap..:-) Kalau dia bawa kunci rumah, ngapain juga mesti nanya..:-)

Saya dan istri punya kunci masing masing untuk pintu apartment kami tapi sang istri selalu menyimpannya di dalam tas dan pada saat keluar kemaren dia hanya membawa dompet kecilnya. Saya? Selama tinggal di sini, ada dua hal yang selalu saya bawa setiap kali mau bepergian, dompet dan kunci!! Kemarin adalah saat pertama kali saya tidak membawa kunci (tepatnya lupa) dan itu ketika sang istri juga tidak membawa kuncinya..:-(

Keteganganpun dimulai. Bukan apa apa, cuman mikir berapa Euro lagi yang harus keluar? Setelah hampir dua tahun tinggal di sini, saya ngerti jasa yang melibatkan manusia begini pasti gak murah. Mana hari minggu lagi, mesti bayarin overtimenya juga. Saya lantas menelpon tukang kunci yang memang menawarkan service untuk hal hal seperti ini. Kebetulan stickernya nempel di papan informasi apartment kami. Ada dua sticker dgn dua perusahaan jasa yang berbeda. Satu mencantumkann nomor telponnya dengan catatan biaya telpon 1,40 Euro per menit. Satunya lagi nyediain nomor telpon free. Saya mutusin nelpon yang kedua murni karena biaya nelponnya gratis..:-)

Singkat cerita datanglah si tukang kunci, seorang bapak setengah baya berperawakan sedang, mengendarai VW Touareg. Setelah menjelaskan bahwa dia gak perlu merusak pintu krn gak terkunci cuman tertutup dari luar, sang bapakpun membuka tool boxnya. Setelah mencoba 2-3 alat, dia berhasil membuka pintu, tidak lebih 5 menit!!!


Kalau anak saya langsung ceria begitu pintu terbuka, saya tidak. Kepikiran berapa yang harus dibayar. Kebetulan di dompet cuman ada duit sejumlah 60 euro. "Masa sih buka pintu kayak gini aja hampir 700 ribu rupiah,“ pikir saya berusaha menenangkan diri. Ketika melihat sekilas kuitansi yang disiapkan sang bapak, sempat melihat angka 20. Saya pun lantas tersenyum dan menyiapkan uang 25 Euro (20 + PPN 16% + tips untuk si bapak).Ketika si bapak menyebut angka 173 euro, saya kaget bukan main. Mungkin kalau waktu itu ekpresi saya diphoto, maka yang tampak adalah wajah yang pucat..:-). Mencoba bertanya sekali lagi berharap telinga ataupun bahasa jerman saya yang salah, tapi begitu dia melihatkan kwitansinya, barulah saya sadar (sayangnya) gak salah dengar..:-(
Yang 20 Euro adalah ongkos bensinnya untuk datang ke apartment dan sisanya adalah (seperti yang dia tulis dikwitansi dalam bahasa jerman) „Membuka pintu tanpa merusak“...153 Euro!!!

Sambil ngedumel dalam hati, saya pergi ke ATM, mengambil kekurangan uang. Setelah sang bapak berlalu, jadi berpikir, wajar kalau tukang kunci di jerman bisa membeli Touareg wong sekali datang gitu aja dapat hampir 2 juta rupiah!!!

Di lain pihak saya juga berpikir itulah sebabnya kenapa semakin banyak orang Jerman yang nganggur. Selain krn keadaan ekonomi negara mereka juga sedang menurun, tenaga orang jerman juga terlalu mahal. Otomatis, pekerja pekerja dari luar yg sebagian besar dari eropa timur, yang bisa mencari kerja di sini setelah persetujuan Uni Eropa disepakati, lebih dicari. Dengan kemampuan yang relatif sama, pekerja2
pendatang tersebut rela dibayar lebih murah.

___________________________________________

1 Comments:

  • kasian deh lu, bang! ternyata hujan emas di negeri orang ga selamanya enak ya.... mending juga hujan emas di negeri sendiri hehehe

    By Anonymous Anonymous, At 3:39 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home