Inggris dan EURO 2008


Dari empat tim yang terakhir memastikan tiket tersisa ke Euro 2008, hanya Russia yang sedikit diluar dugaan. Pasalnya, Inggris, calon kuat di group mereka hanya membutuhkan hasil draw, harus takluk di kandang sendiri oleh Croatia yang sebelum pertandingan berlangsung sudah memastikan diri lolos ke Austria-Swiss tahun depan.

Berita di koran koran di Inggris pagi ini seperti mewakili kekecewaan (atau mengejek?) tersebut:

USELESS, pathetic, insipid, spineless, desperate, rubbish and all those other words we are not allowed to print in the nation’s favourite newspaper. (The Sun).

England's Euro 2008 dreams slipped through Scott Carson's fingers at Wembley last night.(The Mirror).

Hopeless, hapless, helpless (The Guardian).

atau harian Eropa lainnya yang menulis:
"England nur noch Fußball-Zwerg (kesebelasan Liliput, BIld Jerman).
Addio Mcclaren...Addio Inghilterra (Gazzetta dello Sport, Italy)
Inglaterra se vuelca (Marca, Spain)... Inggris terjungkal
The Time juga menyoroti tingkah sang pelatih, Big Mac, yang masih sempat memakai payung untuk melindungi diri dari hujan: "Kita belum pernah melihat pelatih sebelumnya yang takut rambutnya menjadi basah di saat menghadapi pertandingan penting".


Salah satu pembaca harian Telegraph memberikan opininya ketika ditanya "What's wrong with the British Football?":

Perhaps the players are just not good enough. Overated, overpaid players who are overhyped by the media coupled up to to a bunch of incompetents at the FA who live very comfortably off the shedloads of money sloshing around football and the result is no surprise. And then all you read about next day is the negative effect on the economy from England's failure.

Penonton pertandingan Jerman vs Wales langsung bersorak begitu mengetahui Inggris tersingkir. Seperti saat Piala Dunia 2006 lalu, mereka langsung mengumandangkan refrain lagu Yellow Submarine yang diplesetkan," ohne England fahren wir zur EM" (tanpa Inggris kita ke piala Eropa).
Bahkan Lukas Podolski mengakui, "ich habe nackt in der Kabine getanzt," (saya berjoget sambil telanjang di ruang ganti).


Well, lupakan Inggris. Biarkanlah mereka larut dengan kekecewaan lalu mengambil pelajaran dari kekalahan tersebut. Terserah jika FA langsung memecat Steve Mcclaren keesokan harinya. Bukan pula urusan kita untuk memikirkan calon pelatih mereka yang baru. Apakah itu Jose Mourinho, Fabio Capello, Martin O Neill atau Ivan Kolev sekalipun. Biarlah mereka sendiri yang menentukan jalan keluar dari krisis.

Ada dua alasan kenapa kita harus (bisa) melupakan Inggris. Pertama, kita orang Indonesia. Toh orang Inggris tidak pernah pusing ketika kita gagal di Piala Asia lalu ataupun digunduli Syria di Pra Piala Dunia kemarin. Saya yakin, jangankan ikut sedih, tentang kegiatan PSSI pun mereka tidak tahu.:-)

Kedua, tanpa Inggris, piala Eropa tetap bakal semarak dan menyajikan pertandingan bermutu. Ingat bagaimana penampilan Inggris di Jerman 2006 lalu? Tidak indah ditonton dan tidak sebanding dengan nama2 tenar pemain mereka. Ingat bagaimana mereka hanya bermain 0-0 ketika menjamu Macedonia October lalu? Lagian sejak sukses menjadi semi finalis 1990, Inggris tidak pernah lagi melangkah jauh di turnamen besar.

Sebaliknya tim tim besar dengan kualitas yang lebih baik masih akan ikut serta di piala dunia mini nanti. Ada Belanda, Italy, Perancis, Jerman, Spanyol. Ditambah dengan Portugal, Swedia dan juara bertahan Yunani. Lalu Turki, Croatia yang tidak jarang tampil mengejutkan.

Yang menarik ditunggu adalah pembagian grup nantinya. Sesuai dengan nilai koefisien yang diberlakukan UEFA, maka setiap kesebelasan diurut menurut "kasta" sebagai berikut:
Unggulan pertama: tuan rumah Swiss dan Austria, Yunani serta Belanda.
Unggulan kedua: Kroatia, Italia, Ceska dan Swedia.
Unggulan ketiga: Jerman, Rumania, Spanyol, Portugal.
Unggulan keempat: Perancis, Polandia, Russia, Turki.

Jika Belanda, Italia dan Perancis berada dalam satu grup, atau misalnya Italia, Jerman ditambah Belanda dipaksa saling menjungkalkan sejak awal, anda bisa membayangkan bagaimana serunya. Kalau sudah begitu, siapa yang merindukan Inggris?

Jadi, see ya (insya Allah) di Swiss dan Austria tahun depan! Merdeka!!

gambar diambil dari Telegraph online.

___________________________________________

1 Comments:

  • Aku suka foto2nya...! keren...!

    Duuhh enak banget ya, ntar kalo nonton tinggal naek kereta thok nyebrang Austria ato Swiss, halahh... ndak usahlah nyebrang, di Jerman sendiri kan pasti ruame dimana2. Dan seperti biasanya, aku pegang Jerman, entah kenapa, aku tak bisa pindah ke lain hati (halahh..) :D

    By Blogger Rey, At 8:27 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home